Senin 14 Dec 2015 13:10 WIB

200 Tahun Lagi Kerja KPK Dinilai takkan Selesai

Salah seorang calon pimpinan KPK Direktur Pembinaan Jaringan Kerjasama Antar Komisi dan Instansi KPK Sujanarko menjawab pertanyaan dari tim Panitia Seleksi saat sesi wawancara di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (26/8). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Salah seorang calon pimpinan KPK Direktur Pembinaan Jaringan Kerjasama Antar Komisi dan Instansi KPK Sujanarko menjawab pertanyaan dari tim Panitia Seleksi saat sesi wawancara di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (26/8). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sujanarko menilai kerja komisi antirasuah tidak akan selesai meskipun hingga 200 tahun lamanya. Penyebabnya menurut Sujanarko adalah kapasitas alokasi anggaran yang diterima relatif kecil.

"Kalau KPK kapasitasnya seperti sekarang, 200 tahun kerjanya tidak akan selesai. KPK hanya diberikan kapasitas (anggaran) 0,03 (persen) dari APBN," kata Sujanarko saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR, Jakarta, Senin (14/12).

Di Hongkong, kata Sujanarko, komisi antirasuah menerima anggaran sedikitnya 0,4 persen dari total APBN. Menurut dia, apabila pemerintah Indonesia serius dalam pemberantasan korupsi maka kapasitas anggaran pemberantasan korupsi harus disesuaikan kembali.

"Ibaratnya kalau memberantas korupsi butuh mobil Fortuner 4.000 cc, tapi KPK hanya diberikan mobil 400 cc seperti bajaj," ujar Sujanarko.

Pada hari Senin, Komisi III DPR RI melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap sejumlah calon pimpinan KPK. Proses ini dijadwalkan akan berlangsung selama tiga hari hingga Rabu (16/12).

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement