REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Pertama Direktur Jenderal (Dirjen) Isu Pengembangan Korporsional dan Bisnis Internasional Rosatom Rusia, Kirill Komarov menilai Indonesia sudah siap menerapkan tenaga atom dan nuklir.
Indonesia juga sudah dianggap mampu mengembangkan industri atom lebih besar lagi ke depan.
"Indonesia sudah siap dan tinggal tunggu waktu saja untuk perkembangan industri atom di Indonesia," ujar Komarov saat Press Briefing ihwal tenaga nuklir di Hotel JW Marriot, Jakarta, Senin (14/12).
Penilaian yang diungkapkan Komarov jelas tidak tanpa alasan. Ini karena pengalaman Indonesia selama 50 tahun dalam membangun dan menjaga tenaga atom di Indonesia. Jangka waktu ini nampak jelas bahwa Indonesia serius dan berhasil untuk menerapkan tenaga atom. Karena pengalaman ini, Komarov berpendapat, Indonesia bisa mengembangkan lebih besar lagi tenaga atom ke depannya.
Komarov juga mengungkapkan beberapa kriteria dasar untuk bisa mempersiapkan tenaga atom lebih besar lagi di negara manapun terutama Indonesia. Menurut dia, hukum dan lembaga independen perlu dibentuk. Ini perlu dilakukan agar bisa mengatur perkembangan bidang nuklir di suatu negara.
Suatu negara juga perlu menetapkan tenaga ahli yang siap bekerja di bidang atom. Selain itu, perlu adanya pengalaman kerja secara ilmiah yang baik. Dari seluruh kriteria itu, Komarov menyatakan Indonesia sudah memiliki semua itu.
Pada hakikatnya, Komarov menerangkan, perkembangan penerapan tenaga atom di dunia sudah cukup baik. "Kalau dulu tidak ada, tidak seperti sekarang yang sudah mulai berkembang di berbagai negara," kata Komarov.
Di Asia, Komarov menjelaskan, negara-negara berkembang sudah mulai mengembangkan tenaga nuklir seperti Vietnam dan Bangladesh. Bangladesh sendiri sudah mulai membangun tenaga nuklir. Kamboja, Mynamar dan Laos juga sudah mulai memperdalam tenaga atom.
Namun di antara semua, Komarov mengatakan, Indonesia merupakan negara berkembang paling unggul dalam mengembangkan nuklir.
"Indonesia itu negara pertama yang bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dan ini menjadi keunggulan tersendiri," terang dia.