Senin 14 Dec 2015 19:03 WIB

Rusia Kembali Terlibat Gesekan dengan Kapal Turki

Red: Ani Nursalikah
Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto: AP Photo
Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Perusahaan energi Rusia di Krimea, Senin (14/12), mengatakan kapal Turki tidak memberi jalan bagi iringan kapal Rusia, termasuk sebuah kapal perusak yang membawa peralatan pengeboran di Laut Hitam.

"Dengan bertindak menyalahi aturan antarbangsa untuk mencegah tabrakan kapal di laut dan aturan pelayaran yang sudah diterima umum, kapal Turki tidak memberi jalan bagi iringan itu," kata pernyataan Chernomorneftegaz, perusahaan energi negara bermarkas di semenanjung Krimea yang dikuasai Rusia.

Perusahaan itu dalam pernyataannya mengklaim sebuah kapal dagang berbendera Turki telah menciptakan "situasi darurat" dan tidak merespon sinyal radio.

Sebuah kapal patroli perbatasan Rusia dan kapal rudal dari Armada Hitam Rusia memaksa kapal Turki itu untuk mengubah arah sebelum konvoi melanjutkan perjalanan, kata perusahaan energi tersebut. Tidak dijelaskan kapan insiden tersebut terjadi.