REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Seorang remaja di Melbourne, yang ditahan setelah polisi menemukan bahan peledak di rumahnya, Senin (14/12) mengaku bersalah atas tuntutan terkait terorisme.
Remaja berusia 17 tahun itu merencanakan serangan menggunakan peledak, kata polisi pada Mei saat menggerebek rumahnya di Greenvale, 20 kilometer utara Melbourne.
Remaja tersebut, yang tidak dapat dikenali karena usianya, mengaku bersalah atas tuduhan terlibat dalam kegiatan persiapan, perencanaan terorisme.
Jaksa menjatuhkan dua tuduhan lain mengikuti pengakuan itu. Pejabat pengadilan Victoria tidak dapat dihubungi untuk dimintai tangapan.
Australia, sekutu kuat Amerika Serikat dan dalam pertempuran melawan kelompok bersenjata ISIS di Irak dan Suriah, berada dalam peningkatan kewaspadaan terkait serangan kelompok keras setempat sejak tahun lalu.
Pada Kamis, polisi mengatakan mendakwa seorang pria berusia 20 tahun dan seorang remaja berusia 15 tahun atas tuduhan persekongkolan untuk menyerang bangunan pemerintah. Mereka ditahan saat penggerebekan pagi hari yang dilakukan oleh polisi antiteror di Sydney.
Tiga orang lain, yang ditahan atas tuduhan terkait terorisme juga didakwa sebagai bagian dari gerakan sama. Polisi menyebut tingginya jumlah anak muda Australia yang didakwa atau terlibat dalam aksi kekerasan sebagai sesuatu yang mengganggu.
Baca juga:
Ular Piton Tertangkap Kamera Menelan Burung Beo
Peristiwa Unik Januari 2015: Mulai dari Tahanan Muslim Berjenggot Hingga Makam Ratu Firaun