Senin 14 Dec 2015 19:21 WIB

Bendungan Pintu Air Sungai Cisadane Jadi Tempat Pacaran Pelajar

Rep: c36/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi pacaran (ilustrasi)
Foto: Republika
Ilustrasi pacaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Bendungan Pintu Air 10 Sungai Cisadane, Kota Tangerang, sering digunakan sebagai lokasi berkumpul para pelajar saat siang hari. Padahal, sejak pertengahan November hingga Desember, arus di bagian bawah pintu air tersebut sangat deras.

Ketika Republika.co.id tiba di lokasi, Senin (14/12) siang, belasan pelajar  SMP terlihat asyik berkumpul di tiga titik celah pintu air. Pelajar yang memakai seragam putih biru itu tampak berbincang,  duduk santai, hingga berswafoto (selfie) hingga pacaran.

Di bawah mereka, arus Sungai Cisadane mengalir deras di sela-sela empat pintu air yang dibuka. Selain berada di atas pintu air, ada pula beberapa pelajar yang duduk-duduk di selasar pintu air.

Baca Juga: Debit Air Sungai Cisadane Naik Drastis

Rodhi (12 tahun) kepada Republika.co.id mengaku hampir saban hari berkumpul dengan teman-temannya di Bendung Pintu Air 10. Pelajar kelas VII SMP ini mengaku ikut berkumpul karena diajak kawannya.

"Kalau saya hanya ikut kumpul saja. Biasanya pas pulang sekolah atau jam kosong. Kalau pacaran di sini saya tidak ikut-ikutan," kata dia saat berbincang dengan Republika.co.id, Senin sore.

Meski begitu, Rodhi mengakui jika kawan-kawannya sering memanfaatkan area Bendung Pintu Air 10 untuk berpacaran. "Sepengetahuan saya hanya siang sampai sore saja," ucap dia.

Pelajar lain, Latifa (12) tampak malu-malu saat ditanya kebiasaan nongkrong di pintu air. Ketika ditanya soal pacaran di tempat itu, dia hanya menjawab singkat. "Iya, sering kemari," tuturnya.

Kepala Bendung Pintu Air 10, Sumarto, mengakui jika wilayah kerjanya tersebut sering digunakan untuk arena pacaran para pelajar. Ia mengklaim petugas bendung sudah sering melakukan patroli.

"Setiap shift penjagaan kami lakukan patroli tidak hanya sekali dua kali. Setelah petugas pergi, mereka diam-diam datang lagi. Saat mau ada patroli, pelajar buru-buru pergi," kata Sumarto mengungkapkan.

Saat berpatroli, menurut Sumarto, petugas biasa mengingatkan akan etika dan keselamatan di tempat itu. Petugas, tutur dia, juga sudah menekankan larangan berpacaran di Bendung Pintu Air 10.

Selain siang dan sore, kawasan pintu air pun sering digunakan untuk berpacaran di malam hari. "Kalau malam hari tidak hanya kami tegur, tapi sampai disiram menggunakan air yang dipompa ke atas," kata Sumarto menjelaskan.

Sayangnya, upaya patroli dan teguran masih sering diabaikan. Terbukti dengan masih adanya beberapa pasangan muda-mudi yang datang di kawasan itu setiap hari. Petugas bendung mengaku belum meminta bantuan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk mengatasi kondisi tersebut.

Debit air Sungai Cisadane terpantau mengalami kenaikan drastis jika dibandingkan pada November lalu. Pertengahan November debit air tertinggi berada di kisaran 150 meter kubik per detik. Saat ini, debit air berkisar antara 225 meter kubik per detik sampai 546 meter kubik per detik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement