REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presidium KAHMI Akbar Tanjung menjelaskan dua tujuan utama Lafran Pane mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dalam seminar nasional Lafran Pane: Peletak Dasar Islamis Modern di Indonesia, di UIN Syarif Hidayatullah, Senin (14/12).
Petinggi Partai Golkar tersebut mengatakan bahwa terdapat dua poin utama Lafran Pane mendirikan HMI. Diantaranya adalah ingin mempertahankan NKRI dan meninggikan derajat rakyat Indonesia. Kemudian poin yang kedua adalah menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam, terutama di kalangan mahasiswa.
"Semangat beliau dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah menggabungkan antara semangat nasionalis dan religius," ujarnya, Senin (14/12).
Dia menilai spirit keindonesiaan dan kebangsaan Lafran Pane diinspirasi oleh nilai-nilai luhur dari Islam sebagai rahmatan lil alamin. Kemudian Nurcholis Majid yang merupakan murid Lafran Pane mengejawantahkan spirit tersebut dalam HMI, yang diharapkan dapat menjadikan Islam modern di Indonesia.
Dia menceritakan pada saat sebelum terbentuknya HMI, Lafran Pane mencari mahasiswa yang sedang melaksanakan sholat Jumat di Masjid Kauman, Yogyakarta. Ketika usai sholat Jumat dia kemudian menjelaskan keinginannya, bahwa mahasiswa perlu didukung ideologi Islam. Pada saat itu pula sebanyak 30 mahasiswa sepakat dengannya dan akhirnya terbentuklah HMI hingga saat ini.
Akbar Tanjung menyebutkan HMI telah berhasil mencetak banyak tokoh bangsa, termasuk dirinya sendiri. Selain itu, ada pula Amien Rais yang pernah menjadi Ketua MPR, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Mantan Ketua DPR Marzuki Ali, Prof Hatta Ali dari Unair, Ketua BPK Anwar Nasution, Mantan Ketua KK Jimly Asshiddiqie, Mantan Ketua MK Hamdan Zulvan, dan Wapres Jusuf Kalla.
Selain nama-nama tersebut masih banyak lagi kader-kader HMI yang mengisi pos-pos penting di pemerintahan. Bahkan, kata dia, terdapst sembilan kader HMI yang saat ini menduduki jabatan di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.