REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Umar Faruq mengatakan pelaku penjual ayam 'Tiren' (mati kemarin) atau bangkai ayam, sangat lihai dalam menyembunyikan usahanya.
Pelaku sudah bertahun-tahun beroperasi dan baru Sabtu (12/12) kemarin terbongkar. "Begitu canggihnya mereka menyembunyikan," ujar Kompes Umar Faruq di Polsek Cakung, Senin (14/12).
Ia menjelaskan, terungkapnya penjualan ayam Tiren berawal dari laporan warga yang resah. Dari laporan tersebut, hingga kemudian Umar mengatakan pihaknya terus menyelidiki setelah menemukan barang bukti dan mengamankan pelaku.
"Iya ini masih dalam proses pemeriksaan, dari pedagang kemana saja dijualnya, pedagang menerima dari mana, ini yang harus kita hentikan," katanya.
Hingga saat ini, ditambahkan oleh Umar baru ada sembilan saksi yang memberikan informasi. Umar khawatir terhadap keberadaan ayam Tiren ini sudah menyebar ke berbagai pasar hingga ke tangan konsumen. Karena menurutnya akan sangat berbahaya bila kemudian banyak masyarakat yang terlanjur mengkonsumsi.
"Ya karena khawatir akan meracuni konsumen, mengkonsusmsi ayam ini sama halnya dengan memakan bangkai," ujar Umar.
Oleh karena itu Umar menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati memilih dan memilah saat membeli ayam. Meski begitu jangan juga terlalu khawatir, yang penting kata dia pintar-pintar mencari perbedaannya.
Menurut dia, ayam Tiren dari jarak yang tidak terlalu dekat tentu hal yang pertama harus disadari adalah baunya. Kemudian dari segi warna akan sangat pucat sekali berbeda dengan ayam segar yang baru dipotong.