REPUBLIKA.CO.ID, ZHANGJIAGANG -- Saking buruknya polusi udara di Cina, sebuah restoran di Zhangjiagang, Jiangsu memberi tarif ekstra untuk konsumennya. Tarif ekstra tersebut untuk mengganti biaya pembersih udara yang disediakan restoran.
Pelanggan yang makan di restoran itu tidak mengetahui kewajiban untuk membayar biaya operasional tambahan itu. Mereka baru mengetahuinya setelah membaca slip tagihan di akhir santapan mereka.
Satu konsumen restoran dibebani biaya satu yuan (Rp 2100). Konsumen restoran memprotes hal itu kepada pemerintah lokal. Mereka menuntut pemilik restoran untuk menghentikan penarikan biaya tersebut.
Pejabat setempat menyampaikan, melalui kantor berita Xinhua, bukan pilihan konsumen untuk menghirup udara yang tersaring. Oleh karena itu, restoran tidak bisa menjualnya sebagai komoditas.
Akan tetapi, hal itu berbeda dengan pendapat di media sosial. The Independent menyatakan pada Senin (14/12), banyak pihak di media sosial Weibo yang mengaku rela membayar satu yuan untuk bisa bernafas dengan leluasa.
Polusi udara di Cina telah mencapai tingkat terburuk sepanjang masa. Beijing bahkan telah menetapkan kondisi siaga satu akibat kabut beracun. Di sejumlah area yang terburuk, jarak pandang terbatas hanya sejauh 100 meter.