REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah Abdul Mukti mengatakan berdasarkan hasil akreditasi yang dilakukan Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah menunjukkan kalau pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana standarnya masih rendah.
"Sama seperti tahun lalu komponen tersebut standarnya masih rendah. Salah satu penyebab rendahnya standar pendidik dan tenaga kependidikan karena guru sering mengampu mata pelajaran yang tak sesuai dengan latar belakang pendidikannya namun pemerintah juga sering membuat kebijakan yang tak sesuai dengan hasil akreditasi," katanya, Selasa, (15/12).
Sebagai contoh, guru matematika jumlahnya kurang maka matematika malah diajar oleh guru IPA. Lalu kebijakan yang dibuat pemerintah bukan malah mengangkat guru matematika untuk memenuhi kekurangan, tapi misalnya malah meluncurkan sekolah gratis.
"Kebijakan pemerintah yang tak sesuai itu juga menimbulkan standar pendidik dan tenaga kependidikan rendah seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebab tak ada perbaikan," ujar Abdul.
Seharusnya untuk meningkatkan kualitas pendidik misalnya guru IPA yang mengajar matematika diberi short course tentang bentuk-bentuk pelajaran matematika.
"Pemerintah selama ini tidak melihat hasil akreditasi kalau membuat kebijakan pendidikan akibatnya standar pendidik dan tenaga kependidikan selalu rendah tiap tahun," ujarnya.