Selasa 15 Dec 2015 16:31 WIB

Washliyah: Jangan Paksa Karyawan Muslim Pakai Pernak-pernik Natal

Pakaian Pekerja Pekerja mengenakan pakaian atribut natal pada salah satu Hotel di Jakarta, Senin (15/12)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pakaian Pekerja Pekerja mengenakan pakaian atribut natal pada salah satu Hotel di Jakarta, Senin (15/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -  Pengurus Besar Al Jam'iyatul Washliyah (PB Al Washliyah) mendesak pengelola pusat perbelanjaan atau pertokoan di Indonesia untuk tidak memaksakan karyawan Muslim mengenakan pernik-pernik Natal.

Sekretaris Jenderal PB Al Washliyah Masyhruil Khamis menilai pemaksaan terhadap karyawan Muslim bertentangan dengan nilai-nilai toleransi beragama.

Al Washliyah sebagai Ormas Islam, papar Masyhuril, banyak mendapat keluhan karyawan di pusat-pusat berbelanjaan. Seharusnya, pemakaian pernak-pernik keagamaan itu tidak dipaksakan kepada seluruh karyawan, kecuali karyawan yang bersangkutan itu memang bukan beragama Islam.

“Al Washliyah minta atribut, atau pernah-pernik Natal jangan dipaksakan untuk karyawan Muslim. Ini akan bertentangan dengan toleransi umat beragama,” ujar  Masyhuril Khamis. (Baca : MUI: Jangan Ada Lagi Pemaksaan Atribut Natal )

Masyhuri melanjutkan, Al Washliyah tidak ingin keharmonisan antar-umat beragama di Indonesia ini terganggu, tapi hendaknya berjalan sebagai mana mestinya. "Tidak menutup kemungkinan ada karyawan muslim risih mengenakan pakaian seperti itu atau bekerja dalam suasana hiasan dan pernak-pernik Natal," papar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement