REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kereta Api Diesel Indonesia (KRDI) Sri Lilawangsa keluar jalur dan meluncur hingga naik ke atas tumpukan beton dan besi di Stasiun Besar Kereta Api Medan, Selasa (15/12). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Kejadian tersebut terjadi di jalur di dekat Gedung Uniland Plaza, Jalan MT Haryono. Dua roda kereta terlihat keluar dari rel mati atau rel yang tidak menghubungkan dengan jalur manapun dan dibatasi dengan tumpukan beton dan besi. Kereta melintas di jalur buntu sejajar dengan jalur ke luar kota.
Di sebelah kanan tempat kereta anjlok merupakan rel jalur kereta menuju Bandara Kualanamu, Deliserdang dan Tanjung Balai. Keluarnya kereta dari jalur ini tidak mengganggu jalannya kereta di jalur lain.
Saat kejadian, kereta tersebut tidak membawa penumpang karena sedang melakukan uji coba lintasan. Kereta ini dilaporkan berangkat dari bengkel atau depo yang terletak 200 meter dari stasiun.
"Jalan dari bengkel untuk uji coba lintasan," kata salah satu petugas di lokasi, Selasa (15/12).
KRDI yang biasa melayani jalur Medan-Binjai itu tidak berhenti tepat di ujung lintasan dan terus melaju hingga menabrak tumpukan beton dan besi. Kepala kereta terlihat sampai naik ke atasnya.
Tidak ada pejabat PT KAI yang mau memberikan keterangan mengenai kejadian itu. Humas PT KAI Divre I Sumut Rapino Situmorang mengaku belum mengetahui kejadian itu, karena dia sedang berada di luar kota.
Informasi yang beredar, kejadian tersebut terjadi karena human error atau kesalahan manusia. Masinis disebutkan terlambat melakukan pengereman. Namun, informasi ini belum terkonfirmasi.
Kereta tersebut tidak lama berada di atas tumpukan batu dan beton. Petugas dengan cepat menarik dan mengembalikannya ke jalur.