REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (UII) menggandeng PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Phintraco Securities untuk mendirikan Galeri Investasi Syariah (GIS) pertama di Indonesia. Galeri ini resmi dibuka untuk umum Senin, (7/12).
Acara peresmian didahului dengan penandatangan nota kesepahaman oleh ketiga pihak. UII diwakili oleh Harsoyo selaku rektor, PT BEI diwakili oleh Nicky Hogan selaku Direktur Pengembangan, dan dari PT Phintraco Securities diwakili oleh Direktur Utama Jeffrey Hendrik.
Pembukaan GIS dilakukan dengan pengguntingan pita di lokasi Galeri Investasi Syariah-BEI dan dilanjutkan dengan seminar bertema Pemasyarakatan dan Edukasi Pasar Modal Syari’ah.
Sesi seminar diisi oleh Kepala Unit Edukasi Syari’ah PT BEI Irwan Abdalloh, Direktur Utama PT Phintraco Securities Jeffrey Hendrik, dan Wakil Sekretaris Jendral (Sekjen) DSN-MUI Pusat Kanny Hidayat.
Ketua Pengelola GIS Tulasmi mengatakan, pendirian GIS menjadi jawaban atas tingginya kebutuhan masyarakat akan investasi di sektor keuangan syariah. GIS diharapkan menjadi salah satu sarana civitas akademika UII maupun masyarakat umum untuk memahami dan ikut aktif dalam melakukan investasi di pasar modal syariah.
GIS menjadi semacam laboratorium untuk mempelajari dan mempraktikan kegiatan investasi syariah. Di dalamnya terdapat beberapa fasilitas, seperti komputer untuk simulasi trading online, juga layanan pembukaan rekening saham.
“Ke depan akan ada perpustakaan, kemudian kalau mau cari data, data-data saham BEI nanti kita sediakan. Sekarang kita sedang proses, karena buku-buku akan disupport oleh BEI,” ujar Asmi saat dihubungi Republika, Selasa (15/12).
GIS didirikan pada 27 September 2013. Ini mulanya merupakan kerjasama dua pihak antara Prodi Ekonomi Islam, FIAI-UII dengan PT Phintraco Securities. Keberadaan GIS menarik minat civitas akademika UII untuk berinvestasi di pasar modal syariah. Melihat animo mahasiswa yang cukup tinggi, dukungan datang dari berbagai pihak, diantaranya Wakil Rektor 1 Bidang Akademik UII Ilya Maharika dan PT BEI.
Dengan adanya dukungan ini, dilakukan pengoptimalan dan pengembangan GIS dalam rangka edukasi, sosialisasi, dan promosi pasar modal syariah. GIS tak lagi hanya melayani para civitas akademika di lingkungan internal kamus, namun juga masyarakat umum.
Dukungan PT Bursa Efek Indonesia melalui Kantor Perwakilan Yogyakarta diwujudkan dengan persetujuan untuk mendirikan dan meresmikan Galeri Investasi Syariah-BEI (3 in 1) di Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia.
GIS beroperasi dari pukul 08.00-16.00 WIB. Proses edukasi telah dilakukan dengan berbagai seminar tentang pasar modal maupun trading online. Layanan kepada mahasiswa juga telah dilakukan dari orang ke orang.
Tulasmi mengundang masyarakat umum untuk datang dan berpartisipasi dalam meramaikan kegiatan-kegiatan GIS. GIS juga tidak menutup kemungkinan untuk menerima siswa maupun mahasiswa yang ingin melakukan kunjungan.
“Kalau mau datang, kalau mau buka rekening tinggal bawa KTP dan buku tabungan aja. Kalau mau nanya-nanya tetap kita layani,” ujar dia.
Eksistensi GIS di lingkungan kampus UII diharapkan mampu mengambil posisi penting dalam proses literasi keuangan syariah di Indonesia. GIS digadang-gadang akan dapat berperan dalam upaya sosialisasi dan edukasi pasar modal syariah dengan berpatokan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, pelatihan dan pengabdian masyarakat.