Selasa 15 Dec 2015 18:06 WIB

Normalisasi Kali Ciliwung Sudah Capai 47 Persen

Rep: Sonia Fitri/ Red: Bayu Hermawan
Dua orang bocah berjalan di atas turap di kawasan proyek normalisasi Sungai Ciliwung, Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (25/11). (Antara/Widodo S. Jusuf)
Dua orang bocah berjalan di atas turap di kawasan proyek normalisasi Sungai Ciliwung, Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (25/11). (Antara/Widodo S. Jusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekerjaan normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 19 kilometer di wilayah Jakarta Timur saat ini sudah mencapai 47 persen. Ditargetkan normalisasi yang dimulai sejak 2013 tersebut akan rampung pada akhir 2016 mendatang.

"Apabila normalisasi Kali Ciliwung tuntas maka ada sembilan kawasan yang dapat terlindungi banjir," kata Kepala Balai Besar wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) T. Iskandar saat meninjau proyek normalisasi Ciliwung di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta, Selasa (15/12).

Ia mengungkapkan, sembilan kawasan tersebut yakni Bukit Duri, Kebon Baru, Bidara Cina, Kampung Melayu, Penggadegan, Gang Arus , Rawajati, Kalibata, serta Kramatjati.

Iskandar menjelaskan, proyek normalisasi terentang dari kawasan Jembatan Jl. T.B Simatupang hingga Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan sepanjang 19 kilometer.

Normalisasi Ciliwung, lanjut dia, juga bertujuan mengembalikan kondisi lebar Kali Ciliwung atau galian sungai dari 10-20 meter menjadi kondisi normal yaitu 35-50 meter.

Agenda normalisasi juga meliputi perkuatan Tebing, Pembangunan Tanggul, Jalan Inpeksi di sepanjang sisi Kali Ciliwung, memfungsikan sempadan Kali sebagai jalan inpeksi di sepanjang sisi Kali Ciliwung, memfungsikan sempadan Kali sebagai jalan infeksi dengan lebar 6-8 meter, serta meningkatkan kapasitas tampung alir dari 200 meter kubik perdetik menjadi 570 meter kubik perdetik.

Ia melanjutkan, pemasangan sheet pile dilaksanakan di bantaran Kali Ciliwung sepanjang dua kilometer, mulai dari jembatan Tongtek Bukit Duri hingga jembatan di Jl. K.H. Abdullah Syafii Kampung Melayu.

"Saat ini pengerjaannya sudah mencapai 81 persen dan sisanya ditargetkan rampung pada akhir Desember ini," jelasnya.

Untuk mengatasi banjir sebelum pemasangan sheet pile selesai, pihaknya akan membuat empat bak penampungan air sejenis polder.

Setiap titik akan disiapkan pompa portable dengan kapasitas 1.000 sampai dengan 2000 liter per detik. Pompa inilah yang akan digunakan untuk menyedot air jika sampai terjadi genangan di pemukiman warga Kampung Polo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement