Selasa 15 Dec 2015 18:42 WIB

Ada Gejala Apatisme Terhadap Pancasila

Rep: c97/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden RI Joko Widodo melihat monumen patung para jenderal usai upacara peringatan hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (1/10).   (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Presiden RI Joko Widodo melihat monumen patung para jenderal usai upacara peringatan hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (1/10). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Guru Besar Fakultas Filsafat UGM, Prof. Dr. Armaidy Armawi mengatakan adanya gejala apatisme terhadap Pancasila di tengah-tengah masyarakat saat ini. Hal tersebut terlihat dari sikap sebagian anak bangsa yang cenderung tidak peduli lagi dengan nilai-nilai dasar negara, seiring makin berkembangnya arus sekularisme dan hedonisme. 

“Sebagian masyarakat sudah lebih menyukai nilai-nilai materialistik dan hedonistik,” kata Armaidy Armawi dalam pidato pengukuhan jabatan Guru Besar UGM yang berlangsung di ruang Balai Senat UGM, Selasa (15/12).

Kondisi tersebut tidak hanya terjadi pada sebagian masyarakat. Armaidy menuturkan para elite di pemerintahan juga tidak dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam menjalankan penyelengaraan negara. Sehingga kondisi itu menjadi pendorong tingkat apatisme masyarakat terhadap Pancasila.

“Tidak ada kesatuan antara kata dan perbuatan, serta minimnya keteladanan di kalangan elite. Pancasila hanya dijadikan konsep yang dihafalkan. Bukan nilai-nilai yang harus diamalkan, karena mereka tidak mampu menyelami Pancasila,” katanya.

Armaidy mengatakan, saat ini bangsa sudah harus melakukan penguatan pemahaman terhadap Pancasila sebagai dasar filsafat Negara dan landasan ideologis penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat. Di antaranya dengan mempelajari moral Pancasila melalui pendidikan yang dilandasi kepedulian agama, merekonstruksi budaya politik, serta membangun pemikiran intelektual.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement