Selasa 15 Dec 2015 19:47 WIB

'Tumbangnya Calon Pejawat di Pilkada Bentuk Hukuman Rakyat'

Pilkada serentak 2015
Pilkada serentak 2015

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pengamat politik dari Universitas Tadulako Palu, Irwan Waris menilai kekalahan sejumlah calon petahana dalam pilkada serentak merupakan bentuk hukuman rakyat atas kinerja mereka saat memimpin.

"Ini menunjukan bahwa pemilih kita dari waktu kewaktu semakin cerdas dalam menyalurkan hak konstitusionalnya, rasional dan hati-hati, betul-betul memilih pemimpin yang menurut mereka mampu membawa kesejahteraan. Ini dibuktikan dalam bentuk tidak memilihnya lagi. Itu kan bentuk punishment dari rakyat," jelasnya, Selasa (15/12).

Menurutnya Pilkada serentak menunjukan kemajuan luar biasa, dalam hal dewasanya pemilih dalam menggunakan haknya. Sementara pengamat politik lainnya dari FISIP Untad Darwi bahwa yang terjadi saat ini adalah persoalan pilihan dan kecenderungan cerdasnya masyarakat melihat figur yang tampil dan layak dijual.

"Jadi ini persoalan perspektif masyarakat yang ingin melihat adanya perubahan," ujarnya.

Sejumlah petahana yang maju pada Pilkada serentak di beberapa daerah di Sulteng, baik mantan kepala daerah maupun mantan wakil kepala daerah, kalah dibanding pasangan calon lainnya. Daerah tersebut yakni Kota Palu, Kabupaten Tolitoli dan Kabupaten Banggai.

Ulasan singkat perolehan suara sementara hasil scaning formulir C1 yang dikutip dari website resmi KPU, untuk Kota Palu, mantan wakil wali kota Andi Mulhanan Tombolotutu yang berpasangan Tahmidy Lasahido berada di urutan terakhir alias kalah dari tiga pasangan lainnya dengan perolehan suara 15,99 persen.

Pilkada Kota Palu sendiri dimenangkan pasangan nomor urut 1 Hidayat-Sigit Purnomo (Pasha Ungu) dengan perolehan 36,69 persen. Di Kabupaten Banggai, mantan bupati Sofhian Mile yang berpasangan dengan Sukri Djalumang juga kalah.

Pasangan yang diusung Partai Gerindra, Partai Hanura dan PAN ini berada diurutan ketiga dari tiga pasangan calon dengan perolehan suara 28,30 persen. Pilkada di Kabupaten Tolitoli juga diikuti mantan bupati dan wakil bupati dengan pasangan yang berbeda pula. Mantan wakil bupati Amran Hi. Yahya yang berpasangan dengan Zainal M. Daud kalah karena hanya meraih suara 28,38 persen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement