REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Pihak keluarga menilai penyataan RS Awal Bros Bekasi, Jawa Barat, yang menyebutkan pasien bayi Falya Raafani (15 bulan) meninggal akibat kekurangan gizi sebagai bentuk penghinaan.
"Kami merasa dihina dengan pernyataan rumah sakit kepada wartawan bahwa putri kami meninggal karena gizi buruk," kata ayah kandung pasien, Ibrahim Blegur, di Bekasi, Selasa.
Menurut dia, sebelum pasien menderita diare dan menjalani perawatan di RS Awal Bros Bekasi pada 28 Oktober 2015, pihak keluarga sangat memperhatikan tumbuh kembang pasien.
"Bahkan kami memiliki keterangan Puskesmas setiap bulannya yang menyatakan Falya dalam kondisi tumbuh kembang yang baik," katanya.