REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam mengajarkan umatnya untuk memuliakan para janda perang. Asma binti Umais merupakan satu di antara banyaknya janda korban peperangan pada masa Rasulullah SAW.
Ia mendapatkan kemuliaan dengan dinikahi dua dari empat Khulafaur Rasyidin, yaitu Abu Bakar ash-Shiddiq RA dan Ali bin Abi Thalib RA.
Asma binti Umais pertama kali dinikahi Ja’far bin Abi Thalib RA. Asma masuk Islam sebelum Rasulullah SAW masuk ke rumah Arqam.
Asma turut berhijrah bersama suaminya ke Habasyah. Di Habasyah, dia melahirkan tiga orang putra, yaitu Abdullah, Aun, dan Muhammad. Asma kemudian berhijrah lagi ke Madinah.
Kemenangan Khaibar menjadi tanda melemahnya kekuatan Yahudi dalam melawan Islam. Kaum Muslim kembali ke hadapan Rasulullah SAW dengan penuh kebahagiaan setelah lama dikucilkan dan berpisah dengan keluarga. Jiwa mereka merasa aman dengan kokohnya kekuatan Islam dan perlindungan Allah SWT.
Kabar kepulangan Ja’far bin Abu Thalib RA dan istrinya merupakan kebahagiaan luar biasa bagi Rasulullah SAW dan umat Muslim. Sepulang dari hijrah, Asma menemui para istri Nabi Muhammad SAW (ummahatul mukminin) untuk saling melepas rindu.
Ketika berkunjung, Asma berjumpa dengan Umar bin Khattab RA. Umar mengeluarkan candaan kepada wanita ini, “Apakah ini orang Habasyiyah atau orang Bahriyah?” “Iya,” jawab Asma.