REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Setelah memeriksa lebih dari 1.500 sekolah, Selasa malam (15/12), Wali Kota Los Angeles Eric Garcetti mengatakan, ancaman bom merupakan ancaman palsu.
Los Angeles menutup lebih dari 1.000 sekolah negeri setelah mendapatkan ancaman bom dan serangan. Sebanyak 643 ribu siswa diliburkan. Keputusan penutupan sekolah oleh Komisioner Polisi Los Angeles William Bratton itu dinilai berlebihan oleh pejabat federal.
"Kami mengumumkan FBI memutuskan ancaman ini tidak kredibel. Yang kami tahu, anak-anak kita aman kembali ke sekolah besok (Rabu)," ujar Garcetti.
Meski demikian, Garcetti dan Kepala Polisi Charlie Beck membela keputusan mereka menutup sekolah. Mereka mengatakan, pejabat New York memiliki waktu memeriksa ancaman yang dikirim ke sekolah-sekolah di Los Angeles dan New York tersebut. Ancaman dikirim melalui surat elektronik dari alamat IP yang sama.
Anggota Dewan Kota Joe Buscaino yang dua anaknya bersekolah di LAUSD mengeluhkan sistem peringatan darurat yang terlambat. Dia menggarisbawahi, banyak siswa yang mengetahui sekolah mereka ditutup melalui temannya di media sosial.
"Saya tidak setuju dengan penutupan sekolah karena ini hanya menunjukkan pada orang-orang tersebut kita takut," ujar salah satu orang tua Marisol Hadadi yang putranya bersekolah di Marquez Elementary School di Pacific Palisades.
Baca juga:
Kaleidoskop Maret 2015: Tawaran Hati CEO Apple Hingga Bermain Boling dengan Granat
Pesawat Koalisi Pimpinan Saudi Langgar Gencatan Senjata Yaman