Rabu 16 Dec 2015 17:03 WIB

PMI Siap Antisipasi Erupsi Gunung Bromo

Rep: Lintar Satria/ Red: Winda Destiana Putri
Gunung Bromo
Foto: Antara
Gunung Bromo

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mengantisipasi bencana erupsi Gunung Bromo dan segala bentuk ancaman bencana Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur sudah menyiapkan relawan.

Setiap Kabupaten di Jawa Timur diwajibkan menyiapkan 50 relawan yang setiap saat siap digunakan.

"Angka 50 itu ditetapkan oleh PMI Pusat. Setiap Kota harus mempunyai relawan bersertifikasi yang selalu siap menghadapi situasi kebencanaan. Kalau untuk propinsi harus punya 100 relawan yang selalu siap," kata Imam Utomo, Ketua PMI Jawa Timur, dalam acara peringatan Hari Relawan PMI di Balaikota Malang, Rabu (16/12).

Imam mengatakan, para relawan tersebut harus sudah bersertifikasi. Mereka sudah siap dengan kemampuan sesuai bidang kerjanya. Para relawan terbagi dalam beberapa bidang kemampuan, seperti memasak, evakuasi, medis dan kemampuan lain yang dibutuhkan. Mereka juga telah dilengkapi peralatan standart sesuai penggunaanya.

"Kita tidak mau, pernah mengirim relawan ke Mentawai, tetapi ternyata tidak bisa apa-apa. Karena tidak ada sertifikasi," katanya.

Walaupun sudah bersertifikasi, mereka tetap harus mendapat pelatihan sehingga semakin memiliki kamahiran. Imam menambahkann 50 orang itu sendiri selalu siap, jika ada yang sudah tua dan udzur harus segera diganti. Pokoknya harus 50 orang per kabupaten atau kota. Tetapi sebenarnya yang dimiliki melebihi jumlah tersebut, tergantung daerahnya.

"Mereka harus memiliki kemampuan lebih, 1 kali 12 jam harus sudah mendirikan posko, sudah punya kelengkapan semua. Gerak cepat," katanya.

Menyangkut kondisi Gunung Bromo, Imam melihat belum begitu kritis. PMI sendiri sudah menerjunkan relawan dari lima  Kabupaten terdampak Gunung Bromo, yaitu Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo dan Kota Malang,  

Imam mengatakan kondisi erupsi Gunung Bromo belum begitu bahaya, tetapi harus diwaspadai. Sudah ada relawan yang disiapkan di lima wilayah yang berstatus siaga yakni Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Pasuruan, Malang dan Kota Malang.

Ia mengatakan kelima wilayah tersebut sudah disiapkan tempat pengungsian. Imam berharap, bencana Gunung Bromo tidak seperti tahun 2010. Tetapi apapun tetap harus diwaspadai.

"Masyarakatnya juga tidak begitu terganggu mereka tetap melakukan aktivitasnya. Penutupan bandara, tapi sebenarnya hanya mengantisipasi keamanan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement