Rabu 16 Dec 2015 17:30 WIB

Tiga Plt Masih akan Pimpin KPK

Rep: c20/ Red: Esthi Maharani
PLT Ketua KPK Taufiequrachman Ruki (kiri), PLT Ketua KPK Johan Budi (kanan) memberikan pemaparan capaian dan kinerja KPK Tahun 2015 di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (15/12).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
PLT Ketua KPK Taufiequrachman Ruki (kiri), PLT Ketua KPK Johan Budi (kanan) memberikan pemaparan capaian dan kinerja KPK Tahun 2015 di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa jabatan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yakni Adnan Pandu Praja dan Zulkarnaen berakhir Rabu (16/12). Pimpinan KPK yang lain, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto dinonaktifkan dari jabatannya pada awal tahun ini. Sedangkan Busyro Muqqodas masa jabatannya sudah berakhir tahun lalu.

Lalu bagaimana nasib KPK?

Plt Ketua KPK Taufiequrachman Ruki mengatakan untuk sementara KPK masih akan dipimpin oleh Plt yang telah ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan bekerja selama 10 bulan terakhir ini.

"Jika belum ada yang dilantik maka Plt pimpinan KPK masih dapat melanjutkan kepemimpinannya," kata Ruki saat dihubungi, Rabu (16/12).

Ruki menjamin tidak ada kekosongan jabatan pimpinan KPK meskipun ditinggal dua pimpinannya dan seleksi calon pimpinan (capim) KPK masih berlangsung di Komisi III DPR RI.

Hal tersebut tertuang dalam Dalam UU 30/2002 dan Keputusan Presiden (Keppres) yang menyebutkan masa kepemimpinan Plt berakhir jika sudah ada pimpinan baru di KPK. Artinya, tiga pimpinan sementara KPK yakni Taufiequrachman Ruki, Indriyanto Seno Aji dan Johan Budi masih akan menjalankan tugasnya sampai pimpinan baru terpilih.

(Baca juga: Ruki, Indriyanto Seno Adji, dan Johan Budi Jadi Plt KPK)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement