Rabu 16 Dec 2015 20:33 WIB

Masuk Musim Tanam, Stok Pupuk di Sukabumi Aman

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Seorang petani menunjukan pupuk jenis urea di lahan sawah Kalibening, Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (7/4).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Seorang petani menunjukan pupuk jenis urea di lahan sawah Kalibening, Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Stok pupuk di Kabupaten Sukabumi dinilai masih aman untuk mencukupi kebutuhan petani. Hal ini menyikapi mulai masuknya musim tanam di akhir tahun 2015.

"Stok pupuk khususnya urea memasuki musim tanam ini cukup tersedia," ujar Manajer Humas PT Pupuk Kujang Ade Cahya Kurniawan kepada wartawan di Sukabumi Rabu (16/12) sore.

Selain urea, pupuk lainnya yakni jenis NPK dan organik stoknya juga aman. Ade mengatakan, hal tersebut berdasarkan pantauan ketersediaan stok pupuk di gudang lini tiga yang ada di kabupaten-kabupaten. Di mana, di Sukabumi stok pupuk urea mencapai sebanyak 5.478 ton, NPK sebanyak 500 ton, dan organik sebanyak 300 ton.

Stok pupuk, juga lanjut Ade, terjamin dengan adanya produksi pupuk urea sekitar 3.000 hingga 5.500 ton per hari. Sehingga para petani tidak perlu khawatir kesulitan mendapatkan pasokan pupuk.

Langkah antisipasi di awal musim tanam ini, lanjut Ade, PT Pupuk Kujang melakukan rapat rutin tim pemasaran bersama (TPB). Tim yang diantaranya berasal dari Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan di daerah ini membahas permasalahan pasokan pupuk di lapangan.

Selain itu mengaktifkan pemantauan pelaporan harian kios resmi. Dalam artian, kios resmi melaporkan perkembangan penyaluran pupuk urea ke kantor pusat Pupuk Kujang di Cikampek.

Harga eceran tertinggi (HET) urea masih Rp 1.800 per kilogram. Sementara NPK Rp 2.300 per kilogram dan organik Rp 500 per kilogram.  

Data PT Pupuk Kujang menyebutkan, pada 2015 ini Kabupaten Sukabumi mendapatkan kuota pupuk urea subsidi sebanyak 40.870 ton, NPK sebanyak 19.998 ton, dan organik 3.813 ton.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement