REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) di tahun 2016 ditargetkan mencapai 260 juta dari target di tahun 2015 sebanyak 255 juta perjalanan. Jumlah tersebut ditargetkan tumbuh 1,9 persen.
Tazbir, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata mengatakan, dari jumlah tersebut diperkirakan industri MICE (Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition/Event) akan menyumbang sebesar lima persen.
Jumlah tersebut terutama datang dari lingkungan korporasi (bisnis) dan pemerintahan, baik yang diselenggarakan sendiri maupun diserahkan ke event organizer atau Professional Conference Organizer (PCO).
“Peningkatan kegiatan MICE di dalam negeri juga karena banyak daerah kini memiliki fasilitas konvensi dan pertemuan yang representatif. Mereka gencar menawarkan diri sebagai daerah yang siap dikunjungi wisatawan MICE,” kata Tazbir dalam rapat koordinasi bidang MICE dengan para pelaku bisnis pariwisata, instansi, dan koorporasi (BUMN), dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (16/12).
Dengan potensinyya yang besar, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memberikan perhatian khusus pada wisata MICE. Tidak hanya untuk meningkatkan perjalanan wisnus, tapi juga kedatangan wisawatan mancanegara (wisman).
Hasil survei PES (Passenger Exit Survey) Kemenpar tahun 2013 menyebutkan 25% wisman yang berkunjung ke Indonesia karena mengikuti kegiatan MICE, sedangkan besarnya pengeluaran wisatawan MICE dua kali lipat atau sekitar 2.200 dolar AS per kunjungan per wisman dibandingkan wisatawan biasa (leisure).