REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) telah melaporkan temuan selama Uji Kompetensi Guru (UKG) berlangsung kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (16/12).
FSGI juga menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah terkait temuannya ini.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) FSGI, Retno Listyarti, evaluasi UKG ini telah disampaikan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan beserta para pejabat lainnya.
"Dihadiri mereka semua orang-orang strategis dan pengambil kebijakan," kata Retno melalui pesan singkat kepada Republika, Kamis (17/12).
Menurut Retno, Mendikbud telah berjanji setiap kebijakan yang akan dibuat terkait guru akan melibatkan pihak guru nantinya. Dalam hal ini termasuk hasil UKG dan rekomendasi yang diutarakan FSGI kali ini.
Pada kesempatan berbeda ihwal hasil UKG, Mendikbud Anies Baswedan menjelaskan, tujuan UKG sebenarnya bukan untuk melihat rata-rata nilai per individunya. Hasil UKG nanti akan menjadi data awal pemerintah dan guru. Sehingga, tambah dia, dapat mengembangkan kualitas guru berdasarkan data awal tersebut ke depannya.
"Bagian kita adalah mengembangkan guru lewat data awal," terang dia.
Di lain waktu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kemendikbud, Sumarna Surapranata mengatakan, hasil UKG secara keseluruhan belum diinformasikan dan dipublikasikan. Ini karena UKG susulan masih berlangsung hingga 17 Desember 2015.
Seperti diketahui, UKG utama telah berjalan dari 9 hingga 27 November secara serentak di seluruh daerah. Sementara UKG susulan berlangsung dari 11 sampai 17 Desember 2015. UKG sendiri dilaksanakan dengan dua tipe soal, yakni online dan offline.