Kamis 17 Dec 2015 12:06 WIB

Jepang Putuskan Nama Keluarga Istri Harus Sama dengan Suami

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Pengantin Jepang (Ilustrasi)
Foto: Rocketnews24
Pengantin Jepang (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Mahkamah Agung Jepang memutuskan, Rabu (16/12),  pasangan yang sudah menikah harus memiliki nama keluarga yang sama. Ini menyusul gugatan kesetaraan dalam memilih nama.

Memang hukum Jepang tidak mengatakan pasangan harus merelakan namanya dalam pernikahan. Tetapi dalam praktiknya, hampir selalu perempuan yang mengambil nama suami. Beberapa perempuan mengatakan itu tidak adil dan mereka merasa seolah-olah identitas mereka hilang.

Dalam pernikahan tradisional, satu orang, biasanya perempuan, memasuki rumah tangga pasangan tersebut dan terdaftar sebagai anggota rumah tangga laki-laki. Pria dipandang lebih kuat dalam budaya tradisional Jepang.

Tapi perempuan semakin memiliki karir sehingga beberapa pihak berpendapat mengubah nama keluarga membingungkan. Beberapa terus menggunakan nama gadis mereka, bahkan setelah nama keluarga mereka secara hukum berubah setelah menikah. Yang lebih ekstrem, beberapa pasangan tidak mendaftarkan pernikahan mereka.

Menghadapi putusan Mahkamah Agung, salah satu penggugat Kaori Oguni mengaku ia sangat kecewa. "Ini memiliki konsekuensi untuk masa depan, yang berarti penderitaan bagi mereka yang berencana untuk menikah dan mereka yang ditetapkan untuk dilahirkan," katanya dalam konferensi pers.

Baca juga:

Cara Jalan Putin Dinilai Aneh, Ini Penjelasan Ilmuwan

Kaleidoskop April 2015: Pria Selamat Setelah 3 Hari Terkubur, Nenek 65 Tahun Hamil Kembar Empat

Bagaimana Rasanya Menjadi Muslim di Pedalaman Australia?

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement