REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia mengirim 450 tentara untuk mempertahankan bendungan Mosul, Irak yang dekat dengan kota yang dikuasai militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS),
Bendungan di Sungai Tigris yang dibangun oleh konsorsium Jerman-Italia di 1980 adalah sumber penting air dan listrik bagi Mosul.
"Sebuah perusahaan Italia meminta bantuan untuk melindungi bendungan dan kami akan mengirimkan 450 orang kami untuk membantu melindunginya bersama Amerika," kata Perdana Menteri Italia Matteo Renzi di televisi nasional, seperti dikutip dari laman Daily Mail, Kamis (17/12).
Mosul, kota kedua Irak, telah diduduki ISIS sejak Juni 2014. Namun, pasukan Kurdi yang didukung serangan udara AS merebut kembali bendungan dari ISIS di Agustus 2014. Bendungan yang menyediakan air dan energi untuk lebih dari satu juta orang berada di jantung zona berbahaya, di perbatasan dengan ISIS.
"Bendungan ini berisiko rusak parah dan runtuh," kata Renzi memperingatkan.
Jika bendungan hancur akibat pertempuran, bisa menyebabkan banjir besar di Mosul dan Baghdad, 400 kilometer (250 mil) di selatan. Italia dan Trevi telah mendapatkan kontrak senilai dua miliar dolar AS untuk perawatan bendungan. Sejauh ini situasi keamanan sudah terlalu genting bagi mereka untuk mulai bekerja.
Sebanyak 450 tentara Italia akan bersiaga bersama dengan 750 pasukan yang sudah berada di wilayah Irak sebagai bagian dari upaya internasional.
Baca juga:
Cara Jalan Putin Dinilai Aneh, Ini Penjelasan Ilmuwan
Bagaimana Rasanya Menjadi Muslim di Pedalaman Australia?
AS Tarik Belasan F-15 dari Pangkalan Udara di Turki