Kamis 17 Dec 2015 18:00 WIB

Wedakarna: Masjid di Singaraja Harus Direlokasi karena Rawan Longsor

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Andi Nur Aminah
Pintu gerbang Masjid Agung Jami di Singaraja, Bali.
Foto: Republika/Ahmad Baraas
Pintu gerbang Masjid Agung Jami di Singaraja, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi masyarakat Bali, isu agama kerap menjadi isu sensitif. Ujian demi ujian kerap bermunculan di tengah kerukunan antar umat beragama di Pulau Dewata itu. Salah bentuk ujian yang muncul setelah terjadi relokasi masjid di Singaraja.

Anggota DPD RI perwakilan Provinsi Bali Arya Wedakarna mengatakan, relokasi itu dilakukan bukan karena latar belakang agama. "Relokasi dilakukan karena lokasi itu merupakan daerah rawan longsor," ujarnya saat melakukan kunjungan ke Kantor Republika.co.id di Jakarta Selatan, Kamis (17/12).

Senator dari Bali itu juga mengatakan, lokasi itu berada di jalan utama dari Singaraja menuju Denpasar. Jalannya sempit dan berliku. "Lahannya juga sempit dan tidak ada lahan parkir yang memadai," kata dia. 

Oleh karena itu, relokasi diperlukan demi alasan keamanan dan kenyamanan. Menurutnya, lokasi itu tidak hanya kurang tepat bagi masjid. Bahkan, jika di lokasi itu didirikan Pura sekalipun, ia juga tidak akan menyetujuinya.

(Baca Juga: Desain Masjid di Bali Mulai Bergeser).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement