REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PSM Makassar mendorong PT Liga Indonesia untuk kembali menggelar kompetisi pada 2016 dan bukan hanya melaksanakan turnamen yang bersifat sementara. Media Officer PSM, Ramli Manong mengatakan ini juga sesuai dengan hasil pertemuan pemilik klub bersama PT Liga Indonesia yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu.
"Kami akan kembali bertemu dengan pemilik klub di Batam pada 24 Desember 2015. Dari pertemuan itu akan kita dorong agar PT Liga Indonesia selaku operator untuk memformat kembali agenda yang sempat terhenti yakni menjalankan roda kompetisi secara normal," katanya di Makassar, Kamis (17/12).
PT Liga Indonesia bukan hanya didorong menjalankan kompetisi namun juga diminta untuk menaikkan total hadiah yang diperebutkan pada kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan yakni sekitar Rp 50 hingga Rp 100 miliar.
Dengan total hadiah yang lebih besar, kata dia, tentunya akan membuat klub bisa lebih jor-joran untuk mengeluarkan anggaran lebih besar untuk membentuk tim yang lebih solid. Sebaliknya jika hanya seperti sebelumnya yakni hadiah yang dipersiapkan hanya sekitar Rp3 miliar tentu akan membuat klub kesulitan.
Sebab hadiah itu tidak sebanding dengan pengeluaran klub yang justru bisa mencapai hingga Rp 30 miliar per musim. Selain membuka jalan bagi klub untuk melakukan investasi, jumlah hadiah yang besar juga menjadi salah satu jalan untuk menjadikan kompetisi di Indonesia sebagai industri.
"Turnamen yang hanya beberapa bulan saja justru ada yang hadiahnya sampai Rp 5 miliar. Sebaliknya pada kompetisi resmi justru hadiah yang disiapkan hanya sekitar Rp 3 miliar. Kondisi ini yang membuat klub tidak ada jaminan ke depan," katanya.
Mengenai hadiah sebesar itu, dirinya mengaku optimistis bisa terwujud jika PT Liga Indonesia ingin serius untuk menjadikan kompetisi sepak bola sebagai industri.