REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Seluruh personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan sudah mulai disebar ke daerah yang rawan bencana. "Sudah diterjunkan ke lapangan sejak 16 Desember kemarin," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin kepada Republika.co.id, Kamis (17/12).
Agus menyebutkan, pihaknya memiliki sekitar 50 orang personil yang sebagian besar merupakan relawan. Mereka diterjunkan ke daerah-daerah yang rawan bencana longsor dan pergerakan tanah yang ada di Kabupaten Kuningan.
Dalam menjalankan tugasnya, Agus mengatakan, para personil BPBD dibekali dengan radio komunikasi. Pasalnya, kontur daerah di Kabupaten Kuningan yang berbukit-bukit seringkali tak bisa dijangkau sinyal telefon seluler.
Adapun daerah di Kabupaten Kuningan yang rawan longsor itu di antaranya Kecamatan Darma, Selajambe, Subang, Cilebak, Ciwaru, Karangkancana, Ciniru, Hantara dan Maleber. Daerah-daerah tersebut terletak di wilayah Kuningan selatan.
Selain kesiapan personil, BPBD Kabupaten Kuningan pun telah menyiapkan bantuan sembako untuk membantu korban bencana. Seperti makanan siap saji dan mi instan. Adapula peralatan berat yang siap digunakan saat terjadi longsor.
Selain longsor, Agus mengataka pihaknya juga melakukan antisipasi bencana pergerakan tanah. Saat ini, sebuah alat deteksi dini pergerakan tanah sedang dipasang di Desa Bangbayang, Kecamatan Cilebak.
Desa Bangbayang pernah dilanda bencana pergerakan tanah yang parah pada 2012 silam. Karenanya, daerah itu dipilih menjadi lokasi pemasangan alat bantuan dari BNPB tersebut.
Agus berharap, bencana alam di musim penghujan ini tidak sampai terjadi. Namun, jikapun terjadi, dia berharap semua upaya antisipasi yang telah dilakukan bisa meminimalisasi timbulnya korban.