REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sebanyak empat korban meninggal akibat bentrok di sejumlah tempat di Kota Denpasar.
Bentrokan ini berawal dari bentrok antar-narapidana di dalam Lembaga Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kerobokan, Kabupaten Badung, Kamis (17/12) malam.
Bentrokan narapidana dari dua ormas yang berbeda mengakibatkan seorang meninggal yang kemudian memicu bentrok di beberapa tempat di kota Denpasar hingga seluruhnya menelan empat korban jiwa.
"Ada empat korban tewas yang kami terima akibat bentrokan antar-ormas itu," kata seorang Petugas Forensik RSUP Sanglah Denpasar yang tidak mau disebutkan namanya, di Denpasar.
Bentrokan antar-kedua ormas itu antara lain terjadi di Jalan Teuku Umar Denpasar yang menyebabkan seorang lagi tewas di tempat dan sejumlah mengalami luka-luka yang segera dilarikan ke RSUP Sanglah Denpasar.
Bentrokan juga terjadi di Jalan Mahendrata Denpasar dan Kawasan Renon yang mengakibatkan sejumlah korban luka-luka.
Sejumlah korban luka-luka setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar dua lagi meninggal sehingga totalnya menjadi empat orang.
Dari pantauan di RSUP Sanglah, dua korban yang tewas mengenaskan itu yakni Robot dan Dore yang merupakan korban bentrokan tewas di Lapas Kerobokan, Denpasar.
Kemudian, dua korban tewas yang baru akibat bentrok di Jalan Teuku Umar Denpasar, saat menjalani perawatan di RSUP Sanglah belum diketahui identitasnya.
"Jenazah masih dititipkan di kamar jenazah," katanya.
Sedangkan, lima korban luka-luka saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUP Sanglah, diantaranya Putu Semal dan Doglet yang mengalami luka tebas pada ketiak kiri dan kanan.
Di depan ruang jenazah RSUP Sanglah dan IGD rumah Sakit itu, tampak puluhan petugas berjaga. Sebelumnya, dikabarkan terjadi bentrokan antara dua kubu ormas yang menghuni Lapas Kerobokan, Pukul 16.00 Wita dan berlanjut bentrokan terjadi di Jalan Teuku Umar, Denpasar, Pukul 17.45 Wita.