Jumat 18 Dec 2015 08:21 WIB

195 Personel TNI Siap Jaga Perbatasan Sebatik

Pulau Sebatik
Foto: Google
Pulau Sebatik

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 195 personel TNI yang tergabung dalam Satgas Ambalat XX dan Satgas Puter (Pulau Terluar) XVIII siap menjaga kawasan perbatasan Pulau Sebatik di Kalimantan Timur. Dinas Penerangan Korps Marinir menyatakan, ke-195 personel itu bertugas selama sembilan bulan sejak Senin (21/12).

Mereka telah dilepas Wakil Komandan Pasmar 1 Kolonel Mar Bambang Sutrisno dalam Gelar Kesiapan Pasukan Satgas Ambalat XX dan Pengamanan Pulau Terluar XVIII Tahun 2015, di Bumi Marinir Gedangan, Sidoarjo, Kamis (17/12). Ada 130 personel yang akan ditempatkan di Ambalat, dan 45 orang di Puter.

Baca: 135 PMKS DKI Dipulangkan ke Daerah Asal

Di Ambalat mereka ditempatkan di beberapa pos, seperti poskotis Sie Bajo, Sie Taiwan, Balensiku, Tembaring, Bambangan, dan Sie Bajo, sedangkan di Puter, yakni Bras, Dana Rote, dan Batek.

"Selama dinas waspadai penjualan manusia, wanita, perbudakan, pencurian hasil laut, kayu, narkoba, pembajakan, perampokan, dan ISIS. Pulau terluar bisa menjadi masuk dan keluar, termasuk masuknya pelarian dari luar negeri," tegas Wakil Komandan Pasmar 1 Kolonel Mar Bambang Sutrisno.

Menurut dia, penugasan kepada prajurit Pasmar-1 Korps Marinir adalah suatu kepercayaan pimpinan, lanjut dia, sedangkan kepercayaan adalah suatu kehormatan sekaligus merupakan kebanggaan. Oleh karena itu, tugas yang diemban harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab.

"Jauhi perselisihan dengan masyarakat, selain itu juga bisa menjadi bagian dari masyarakat dan mencari nilai-nilai kearifan budaya lokal sehingga kehadiran Satgasmar Ambalat XX dan Pulau Terluar XVIII bisa diterima masyarakat, dan jalin kerja sama dengan satuan tugas yang lain, seperti Polri, TNI, dan masyarakat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement