REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek Jembatan Musi IV sudah memasuki tahap penandatanganan kontrak untuk pembangunan dan pengawasan. Pembangunannya diagendakan rampung sebelum momen Asian games XVIII di Kota Palembang berlangsung pada 2018.
Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah III menandatangani kontrak tersebut pekan ini, tepatnya Rabu (16/12). Penandatangan kontrak dilakukan antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Jembatan Musi IV Azwar Edie dengan penyedia jasa Paket Pembangunan Jembatan Musi IV yaitu PT Adhi Karya. Nilai kontrak yang disepakati Rp 521 miliar, dana tersebut bersumber dari APBN tahun anggaran 2015-2018 dan masa pelaksanaan 30 bulan.
"Jembatan Musi IV ini juga kelak diharapkan menjadi icon baru kota Palembang setelah Jembatan Ampera," kata Kepala BBPJN III Thomas Setiabudi Aden dalam rilis yang diterima pada Jumat (18/12).
Akan ada ornament penghias khas Palembang pada jembatan tersebut. Sehingga dengan sekali lihat pun, publik terutama yang berada di luar kota Palembang akan tahu bahwa jembatan tersebut merupakan jembatan yang berada di Kota Palembang.
Ia menerangkan, pembangunan Jembatan Musi IV membentang sepanjang 1.130 meter dan lebar 12 meter. Keberadaannya akan menghubungkan bagian hulu dan bagian hilir kota Palembang. Lokasi jembatan berada tepatnya di Kelurahan Kuto Batu dan Kelurahan Lawang Kidul di Seberang Ilir, sementara di Seberang Ulu yakni di Jalan A Yani di Kelurahan 14 Ulu Kecamatan Seberang Ulu II Palembang.
Walikota Palembang Harnojoyo mengapresiasi pelaksanaan penandatanganan kontrak. "Artinya keinginan masyarakat di kota Palembang sedikit demi sedikit mulai terwujud," katanya. Pembangunan jembatan Musi IV, lanjut dia, sudah lama direncanakan terlebih jika melihat kepadatan lalu lintas di Jembatan Ampera terutama di kawasan Jembatan Ampera atau dari kawasan Seberang Ulu ke Seberang Ilir.