Jumat 18 Dec 2015 13:57 WIB

Polisi Intensifkan Pengamanan Pascabentrokan Antarormas di Denpasar

Polisi membawa kantong berisi jenazah korban bentrokan antar organisasi masyarakat (Ormas) Bali di Jalan Teuku Umar Kota Denpasar, Kamis (17/12).
Foto: Antara/Wira Suryantala
Polisi membawa kantong berisi jenazah korban bentrokan antar organisasi masyarakat (Ormas) Bali di Jalan Teuku Umar Kota Denpasar, Kamis (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Kepolisian Sub Sektor Kuta Utara Kabupaten Badung, Bali mengintensifkan pengamanan pascabentrokan dua organisasi masyarakat (ormas) di dalam Lembaga Permasyarakatan (Lapas) II A Kerobokan, Kabupaten Badung.

"Kami sudah menyiagakan puluhan personel berjaga-jaga di areal Lapas dan di wilayah Kerobokan dan sekitarnya," kata Kapolsek Kuta Utara, AKP Aris Purwanto, Jumat.

Ia menjelaskan, secara umum suasana di Lapas terbesar di Pulau Dewata itu terpantau kondusif pascabentrokan berdarah pada Kamis (17/12).

Aris menambahkan, pihaknya juga mengintensifkan pengamanan di daerah sekitar wilayah Kerobokan dan tetap menjalin koordinasi dengan Kapolresta Denpasar dan Polda Bali.

Lebih lanjut, Aris memaparkan, pengamanan difokuskan di beberapa titik rawan dimana sebelumnya sudah dilakukan pemantauan personel kami," kata dia.

Sementara itu, pihaknya tidak ingin berkomentar banyak terkait pemindahan puluhan narapidana bentrok di dalam Lapas karena bukan kewenangan pihak Kepolisian. "Hal itu bukan ranah kami. Silahkan tanyakan ke pihak Lapas lebih lanjut mengenai masalah itu," kata dia.

Selain itu, ia mengungkapkan, terkait pemeriksaan para pelaku penusukan di dalam Lapas, hingga kini masih diperiksa di Polres Badung. "Semua diusut langsung Polres, bukan di Polsek Kuta Utara," tambahnya.

Sebelumnya, sebanyak empat korban meninggal akibat bentrok di sejumlah tempat di Kota Denpasar yang berawal dari bentrok antar-narapidana di dalam Lembaga Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kerobokan, Kabupaten Badung, Kamis malam (17/12).

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement