Jumat 18 Dec 2015 19:24 WIB

Poros Muda Partai Golkar Minta Setnov Pentingkan Masyarakat

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Golkar
Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Poros Muda Partai Golkar, Andi Sinulingga, mengapresiasi langkah Setya Novanto yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR RI. Pernyataan ini disampaikan setelah Generasi Muda Partai Golkar menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga tokoh senior Partai Golkar di rumah dinas Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

"Mundur dan gak dapat jabatan itu bukan hal buruk, justru apresiasi. Salah itu biasa, yang luar biasa kalau mengakui," kata Andi di rumah dinas Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (18/12).

Lebih lanjut, menurut Andi, Setnov tak memiliki hak untuk menduduki jabatan sebagai Ketua DPR setelah dalam sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) memutuskan Setnov bersalah dalam kasus papa minta saham. Ia pun meminta agar Setnov lebih mengutamakan kepentingan masyarakat serta negara.

"Kita memohon untuk lebih mementingkan orang banyak, partai, bangsa, jangan sampai karena satu orang partai terkena imbasnya," tambah Andi.

Ia menambahkan, permasalahan dan kegaduhan yang baru-baru saja terjadi akan berimbas pada dinamika politik nasional. Terkait kondisi Partai Golkar saat ini, Andi pun berharap, pertemuan JK dengan Aburizal Bakrie nantinya dapat mencapai rekonsiliasi Partai Golkar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement