Sabtu 19 Dec 2015 07:35 WIB
Peristiwa Unik 2015

Kaleidoskop Juli 2015: Perkamen Alquran Tertua di Dunia, Pencuri Sembunyi 3 Hari di Bawah Kasur

Manuskrip Alquran tertua yang ditemukan di Birmingham, Inggris.
Foto: mirror.co.uk
Manuskrip Alquran tertua yang ditemukan di Birmingham, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juli tahun ini diwarnai berbagai peristiwa menarik di dunia. Yuk, simak peristiwa-peristiwa tersebut yang dirangkum dari arsip Republika.co.id berikut ini.

 

Perkamen Alquran Tertua di Dunia Ditemukan di Universitas Birmingham

BIRMINGHAM -- Perkamen salah satu Alquran tertua di dunia ditemukan di Universitas Birmingham, Inggris. Berdasarkan hasil uji penanggalan dengan radiokarbon, diketahui lembaran Alquran tersebut berusia sekitar 1.370 tahun.

BBC News melaporkan pada Rabu (22/7), awalnya lembaran-lembaran alquran tersebut telah berada diperpustakan universitas selama hamir satu abad. Namun lembaran itu hanya disimpan bersama dengan koleksi buku dan dokumen Timur Tengah, tanpa diidentifikasi sebagai salah satu alquran tertua.

Hingga akhirnya, peneliti PhD melihat lebih dekat lembaran Alquran tersebut. Kemudian memutuskan melakukan tes penanggalan radiokarbon dan hasilnya sangat mengejutkan.

Direktur universitas dari koleksi khusus, Susan Worrall mengatakan para peneliti tak pernah membayangkan lembaran tersebut ternyata berusia sangat tua. "Setelah mencari tahu ternyata kami memiliki salah satu fragmen Alquran tertua di seluruh dunia ini fantastis sangat menarik," ujar Worrall.

Pengujian radio karbon dilakukan oleh Unit Akselerator Universitas Oxford. Hasil menunjukkan fragmen yang ditulis di atas kulit domba atau kambing tersebut berusia sangat tua. Sekitar 95 persen hasil tes menunjukkan perkamen berasal dari antara tahun 568 hingga 645 Masehi.

Profesor Universitas Birmingham yang ahli dalam Kristen dan Islam David Thomas mengatakan, perkamen-perkamen ini bisa membawa ke tahun-tahun awal berdirinya Islam. Menurutnya, dari tradisi Muslim, Nabi Muhammad menerima wahyu berupa Alquran antara 610 hingga 632.

"Orang yang menulis (perkamen) ini pasti sangat mengenal baik Nabi Muhammad. Ia kemungkinan melihatnya, dia kemungkinan mendengarnya berkhotbah. Dia mungkin mengenalnya secara pribadi," kata Profesor Thomas.

Ia menambahkan, perkamen yang ditulis ini sangat mirip dengan yang dibaca sekarang ini. Hal tersebut menurutnya mendukung pandangan bahwa teks alquran hanya mengalami sedikit atau bahka tidak ada perubahan sama sekali.

Selanjutnya: Nenek 100 Tahun Dapat Ijazah Bebas Buta Huruf

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement