REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel dan Turki menyepakati perjanjian awal untuk memulihkan hubungan diplomatik yang membeku selama bertahun-tahun.
Dikutip dari New York Times, Jumat (18/12), kedua negara saling bermusuhan setelah komando Israel dan aktivis Turki dalam kapal Mavi Marmara terlibat bentrok. Kapal tersebut mencoba menembus blokade angkatan laut Israel menuju Jalur Gaza.
Pejabat Israel yang tidak mau disebut namanya karena perjanjian rekonsialiasi belum final, mengatakan Isarel akan memberi kompensasi pada keluarga korban yang tewas dalam insiden Mavi Marmara. Media Israel melaporkan kompensasi itu berjumlah 20 juta dolar AS.
Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nahshon belum memastikan jumlahnya.