REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka Hari Raya Ulang Tahun (HUT) BRI yang ke-120, Yayasan Baitul Maal (YBM) BRI bersama Brimedika kembali menggelar khitanan massal di Kantor BRI Wilayah Jakarta 1 di bilangan Otista Raya, Sabtu (19/12).
Direktur PT Upaya Purnabhakti Sejahtera (Brimedika), Agus Erhan mengatakan khitanan massal kali ini diikuti sekitar 120-an peserta, sesuai angka usia BRI. Sebelum menangani 120-an peserta ini, Brimedika melayani 800-an peserta khitanan massal di kantor BRI pusat Jakarta.
"Para kru, dokter tidak memandang honor karena berbeda dengan praktik biasanya. Sudah jadi kebiasaan, mereka untuk melayani dengan ramah, senyum, memahami karakter, menenangkan setiap anak yang menangis atau takut disunat," kata Agus.
Brimedika menyediakan 40-an tenaga kru. Sebelum disunat, para peserta terlebih dulu harus melewati proses periksa atau screening, sehingga bisa diputuskan cara penanganan yang tepat. Ia menyebutkan ada setidaknya dua kondisi anak, yaitu normal dan punya kelainan.
Jika punya kelainan, maka anak akan ditangani dokter bedah. Sejauh ini, diakui Agus, pihaknya tidak mengalami banyak kendala, karena sunat merupakan salah satu bagian tindakan paling ringan. Agus menyebutkan, kegiatan seperti ini perlu dimanfaatkan, apalagi bila mengingat biaya sunat swasta yang tidak murah, mulai dari Rp 1,5 juta lebih.
"Peserta juga diberi suvenir dan tambahan uang, juga layanan kontrol gratis di Brimedika beberapa hari setelah sunat. Jadi pra dan pascasunat gratis," kata Agus menjelaskan.
Para peserta tak kalah mengapresiasi dan mengucap syukur. Salah satunya Abas (52 tahun) yang membawa cucunya, Erlangga (9 tahun) mengikuti sunat massal. Tadinya, Abas mengaku sudah berpikir keras bagaimana menyiapkan anggaran untuk sunatan cucunya.
"Tapi pas diberitahu ada kegiatan ini, saya senang banget, sangat bersyukur. Terimakasih kepada BRI semoga semakin maju," jelas warga asal Pasar Baru itu.
Staf Pengurus YBM Wilayah, Muhajir Anshori mengatakan tahun ini, program CSR BRI tak hanya mencakup khitanan massal, tetapi juga Gerobak Bersemangat, Benah Warung Ustaz, Bntuan Usaha Majelis Ta'lim (BUMT), Difable Punya Karya (DPK) dan Berbagi Senyum Lansia.
Penambahan program CSR itu, kata dia, telah disusun rapi YBM pusat. Setidaknya ada 4 program utama YBM, di antaranya Berbagi Smart (pendidikan), Berbagi Sehat (kesehatan), Berbagi Sejahtera (ekonomi) dan Berbagi Syiar (dakwah). Penyaluran dana zakat profesi dilakukan YBM dengan prinsip keasnafan, kebenaran dan ketetapan syariat Islam.
"Kegiatan seperti ini juga dimplementasikan di setiap kantor wilayah BRI se-Indonesia," kata dia.