REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memanfaatkan aplikasi Qlue, untuk mengawasi kinerja pemerintahan. Aplikasi tersebut menampung puluhan ribu keluhan dari masyarakat dalam sebulan.

"Untuk November saja sudah menampung total 25.427 keluhan sedangkan Desember ini masih kita hitung," kata Staff PT Jakarta Smartcity Dinas Komunikasi dan Informasi DKI Jakarta, Wise Citra Dewi di Balaikota Jakarta, Sabtu (19/12).

Wise mengatakan malasalah yang dikleuhkan warga datang dari berbagai macam aspek. Sementara data mulai 11 hingga 18 Desember 2015  menunjukan sebanyak 5213 keluhan tercatat di situs Smartcity.jakarta.go.id.

Keluhan tersebut datang dari 20 kategori aduan. Keluhan paling banyak datang dari pelanggaran secara umum dengan total aduan 930. Sementara keluhan seputar sampah dan parkir liar berjumlah masing-masing 714 dan 551.

"Kebanyak yang diadukan masyarakat memang seputar sampah, kebersihan dan transportasi," ujarnya.

Sebelumnya, pemprov DKI menggandeng aplikasi Qlue, yang berfungsi menampung keluhan masyarakat seputar pemerintahan atau kinerja pemeintahan.

Wise mengatakan, hadirnya aplikasi tersebut diharapkan bisa mendongkrak kinerja pemerintahan DKI Jakarta. Katanya lagi, aplikasi tersebut diharapkan juga mendorong transparansi, pekayanan publik dan partisipasi publik.

Ketiga hal tersebut, lanjutnya, dilakukan untuk mewujudkan perubahan ibukota ke arah yang lebih baik. "Karena Gubernur juga mantau dan adanya aduan dari masyarakat itu kalau bisa segera diselesaikan," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika