REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Sebanyak satu pleton personel TNI dari Komando Resort Militer 163/Wirasatya, Bali turut serta mengamankan inspeksi mendadak (razia) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) II-A Kerobokan, Kabupaten Badung, Sabtu (19/12).
"Pasukan TNI hanya mengamankan di luar Lapas saja, razia ke dalam dilakukan pihak Kepolisian," kata Komandan Korem 163/Wirasatya, Kolonel Infantri Nyoman Cantiasa di Lapas Kerobokan.
Ia menuturkan, TNI tetap mendukung usaha pengamanan apapun bentuknya, apalagi pascabentrokan ormas pada (17/12) lalu, masyarakat diresahkan berbagai isu yang berkembang di tengah masyarakat. Bukan itu saja, ia mengatakan, TNI dan Polisi mesti saling bahu membahu mewujudkan keamanan dan ketentraman Bali.
"Kerja sama dan sinergitas mesti diutamakan apalagi Bali merupakan destinasi wisata dunia yang selalu mendapatkan sorotan semua pihak," kata dia.
Terkait sidak, secara umum, kata dia, pihaknya hanya melakukan pendampingan saja. "Kami serahkan segala proses hukum kepada Kepolisian," kata dia.
Sementara itu, terkait permintaan pengamanan dari pihak Dirjen Pemasyarakan Kementerian Hukum dan HAM terkait pengamanan berkelanjutan di areal depan Lapas Kerobokan, Cantiasa belum memberikan jawaban pasti. "Hal itu masih ditindaklanjuti," kata dia.
Sementara itu, Kepolisian Resor Badung, Bali, menemukan ratusan senjata tajam dan empat pucuk senjata api di Blok C Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A, Kabupaten Badung. "Kami temukan senjata tajam dan empat pucuk senjata api," kata Kepala Polres Badung, Ajun Komisaris Besar Tonny Binsar yang ditemui di Lapas Kerobokan.