REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampah menjadi salah satu permasalahan masyakat metropolitan, begitu juga DKI Jakarta. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut.
"Biaya operasionalnya Rp 900 juta per hari," kata Isnawa Adji di Balaikota Jakarta, Sabtu (19/12) saat sosialisasi Qlue, sebuah aplikasi yang menampung keluhan masyarakat.
Dana tersebut, katanya digunakan untuk mengangkut sampah Jakarta yang mencapai mencapai 7.000 ton perhari. Ribuan kilogram sampah tersebut diangkut ke TPST Bantargebang dengan 1.000 unit truk.
Sementara, Isnawa mengaku terbantu dengan kehadiran aplikasi Qlue, sebuah aplikasi yang menampung keluhan dari masyarakat. Katanya, aplikasi tersebut membantu kinerja dinas kebersihan hingga mendapat apresiasi dari Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.
Rencananya, dinas kebersihan DKI Jakarta bakal membangun truk sampah yang akan dipasangi Global Positioning System (GPS). Hal tersebut dilakukan agar unit bus bisa dipantau. "Supir tidak tahu tempat gps-nya agar tidak bisa diganggu," kata Isnawa Adji.
Sebelumnya, Pemprov DKI menggandeng aplikasi Qlue, yang berfungsi menampung keluhan masyarakat seputar pemerintahan atau kinerja pemeintahan. Aplikasi tersebut diharapkan bisa mendongkrak kinerja pemerintahan DKI Jakarta.