REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menjadi inspektur upacara pada peringatan HUT Bela Negara yang ke-67. Dalam pidatonya, wapres yang akrab dipanggil JK ini menyampaikan jika aksi bela negara saat ini tidak lagi dengan menggunakan senjata.
Dulu, ia menjelaskan jika para pejuang baik TNI, Polisi, nelayan, guru, dokter, santri, kyai, dan semua penduduk berjuang nenggunakan senjata untuk mengusir penjajah. Namun kali ini, semangat membela negara yang sudah dipertahankan oleh para pejuang harus terus dilanjutkan dengan cara yang bereda. Yaitu tanpa menggunakan senjata.
"Sejarah yang mengajarkan kita untuk membela negara, tapi kali ini tidak dengan senjata," ujarnya di lapangan Silang Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (19/12).
Semangat membela negara tersebut kata ia bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, TNI yang menjaga pulau terdepan, Guru yang mencerdaskan anak bangsa dan wilayah perbatasan, petani yang meningkatkan kualitas dan produksinya, dokter yang semangat memberikan pelayanan kesehatan hingga daerah terpencil, penggiat anti korupsi yang tak kenal lelah untuk terus melawan dan melawan korupsi, serta lebih banyak lagi hal lain yang bisa dilakukan.
"Semua bisa membela negara dengan bidangnya masing-masing," ujar JK
Oleh karena itu, pada momentum HBN kali ini JK berharap semangat orang-orang terdahulu dalam memperjuangkan dan mempertahankan NKRI dapat juga dilakukan oleh generasi saat ini. Yaitu dengan cara bergotong royong dan bersatu seperti halnya Bhineka Tunggal Ika yang telah menjadi semboyan negara Indonesia.