REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Otoritas Turki menggelar Pertemuan Keamanan Nasional (MGK) pada Jumat kemarin. Diskusi membahas sejumlah isu termasuk terorisme, krisis Suriah, Turkmen dan Rusia. Pertemuan dipimpin oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Rapat berlangsung hingga 5 jam 45 menit.
Berdasarkan keterangan yang dikeluarkan kantor kepresidenan, Turki menganggap sikap Rusia terhadap Turki tidak dapat diterima. Hubungan kedua negara memburuk setelah jet Turki menembak pesawat perang Rusia. Moskow kemudian menjatuhkan sanksi sepihak terhadap Turki, termasuk sanksi ekonomi.
Dalam pertemuan, para peserta rapat diinformasikan tentang aktivitas Rusia di Suriah, serta dampaknya terhadap peningkatan gelombang pengungsi.
Baca juga, Pesawat Rusia Ditembak, Putin: Akan Ada Konsekuensi Atas Aksi Turki.
Ribuan Turkmen (warga Suriah keturunan Turki) mengungsi dari kampung halaman menyusul serangan udara rezim Bashar al-Assad dibantu Rusia. Sekitar 2.000 di antaranya mengungsi di Turki.