REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transportasi Indonesia dinilai masih memiliki sejumlah masalah. Pengamat transportasi Djoko Setijawarno menyatakan setidaknya ada tiga masalah transportasi di Indonesia.
"Satu, kekurangan infrastruktur dan sarana transportasi umum," kata Djoko dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (19/12).
Menurut dia sarana dan infrastruktur transportasi umum masih belum memadai sehingga masyarakat lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi guna mobilisasi. Sedangkan yang kedua, kata dia, ialah tidak adanya sistem yang bisa mengerem penggunaan kendaraan pribadi.
Adapun yang ketiga ialah sejumlah layanan dan fasilitas yang memanjakan para pengguna kendaraan pribadi. "Kepala daerah tidak begitu nafsu urus transportasi di daerahnya. Selain banyak kendala, juga tidak menyisakan uang besar. Padahal makin buruk layanan transportasi akan menggeret sejumlah persoalan lain seperti kerugian sosial ekonomi," kata Djoko.
Ia mencontohkan Kota Jakarta yang diperkirakan mengalami kerugian akibat kemacetan hingga Rp 68,2 triliun per tahun. "Jumlah tersebut kurang lebih setara dengan APBD Ibu Kota setiap tahun," jelas dia.