Ahad 20 Dec 2015 11:30 WIB

Jonan Tinjau Sarana Prasarana Transportasi di Jabodetabek

Rep: c39/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (kiri) melihat ke arah rel kereta api empat lajur (double double track) ketika menaiki kereta api listrik yang menuju Stasiun Bekasi di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Minggu (4/10).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (kiri) melihat ke arah rel kereta api empat lajur (double double track) ketika menaiki kereta api listrik yang menuju Stasiun Bekasi di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Minggu (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang liburan tahun baru 2016, Menteri Perhubungan, Ignatius Jonan meninjau sarana dan prasarana transportasi di Jabodetabek pagi ini, Ahad (20/12). Transportasi pertama yang Jonan kunjungi adalah Stasiun Gambir.

Jonan datang ke stasiun yang berdekatan dengan Monumen Nasional (Monas) tersebut pada pukul 09.15 WIB. Kemudian, ia langsung meninjau ke dalam kereta api dan menyisiri gerbong per gerbong kereta tersebut. Selain itu, Jonan juga masuk ke bagian kepala kereta dan berbincang dengan para petugas.

"Bagaimana WC-nya bersih semua?," kata Jonan kepada Direktur Utama PT Kereta Api, Edi Kusmoro di sela-sela blusukannya tersebut.

Setelah meninjau Stasiun Gambir, Jonan akan meninjau sarana prasarana di Stasiun Senen, dan akan berlanjut ke Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang. Peninjaun tersebut diperkirakan berlangsung hingga sore ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement