REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi Sukamdani berharap pemerintah berkonsentrasi pada kebijakan yang menggenjot ketersediaan energi listrik dalam Paket Ekonomi jilid VIII yang akan dirilis Senin (21/12). Ketersediaan listrik penting untuk mendorong industri manufaktur yang tengah berpeluang berkembang pesat di situasi global saat ini.
"Urgensinya di masalah listrik, ini yang utama dan sampai hari ini tidak ada terobosan," kata dia kepada Republika.co.id, Ahad (20/12).
Ia mengaku belum mengetahui gambaran Paket Ekonomi VIII. Namun sejumlah insentif fiskal seharusnya dibarengi terobosan di bidang ketenagalistrikan agar tersedia cepat. Menjawab hal tersebut, Deputi I Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Bobby Hamzar Rafinus menyebut, pemerintah sejak awal merancang penyediannya. Hanya saja tidak dalam jangka waktu pendek.
Ia belum mau membocorkan isi dan gambaran Paket Ekonomi VIII secara detil. Ia hanya menyebut, sejumlah usulan yang kemudian disusun dalam paket pastinya berkaitan dengan paket kebijakan secara keseluruhan. "Pada intinya kita memberikan kepastian usaha yang baik, mendorong ekspor, ini penting untuk menignkatkan daya saing ekonomi kita," tuturnya.