Ahad 20 Dec 2015 16:22 WIB

Proposal Baru Pemukiman Yahudi Gusur 230 Ribu Warga Palestina

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dwi Murdaningsih
Perlawanan rakyat Palestina terhadap penjajahan Israel.
Foto: EPA/Atef Safadi
Perlawanan rakyat Palestina terhadap penjajahan Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Salah satu televisi lokal Israel, Ibrani Channel 2 melaporkan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu mengajukan sebuah proposal baru di wilayah Yerusalem. Proposal baru tersebut akan menggusur ratusan ribu warga Palestina dari pemukiman tempat tinggal mereka.

Menurut channel televisi yang pro partai penguasa, Likud, usulan Netanyahu ini menargetkan warga Palestina yang telah memegang izin tinggal di Yerusalem Timur dan hidup di kamp-kamp pengungsian Shufat, lingkungan Kufr Aqab dan Sawahra.

Biro Pusat Statistik Palestina mengungkapkan ada 350 ribu orang Palestina dan 200 ribu pemukiman Yahudi yang tinggal dalam batas-batas kota Yerusalem Timur.

Pengamat persoalan Palestina dan pemukiman di Yerusalem Timur, Kahil Tufakji kepada Anadolu Agency, Ahad (20/12) mengungkapkan usulan Netanyahu tersebut mencabut kewenangan pemukiman 230 ribu warga Palestina di Yerusalem Timur. Namun tidak menargetkan warga Palestina yang tinggal di luar tembok pemisah Israel.

Ini merujuk pada rencana mantan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert. "Menurut rencana yang disiapkan oleh mantan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert, Yerusalem akan menjadi kota Yahudi-mayoritas 88 persen dan Arab-minoritas dari 12 persen pada tahun 2020," kata Tufakji.

Dia mengatakan rencana ini juga menargetkan warga lingkungan Arab di dalam dinding pemisah termasuk wilayah Jabl al-Mukaber, Al Issawiya, At Tur, Shufaat dan Beit Hanina. Menurut angka resmi Palestina, terdapat 145 ribu warga Pelstina di Yerusalem yang tinggal di luar tembok pemisah, sementara 195 ribu yang hidup di dalamnya.

Tufakji menilai rencana Israel ini berusaha untuk mengubah persamaan demografi di Yerusalem Timur dalam mendukung Yahudi. Sehingga seluruh Yerusalem benar-benar akan didominasi oleh warga Yahudi Israel.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement