REPUBLIKA.CO.ID, MOMBASA -- Pihak keamanan Kenya masih melakukan penyelidikan atas dugaan bom di pesawat Air France yang mendarat darurat, Ahad (20/12) kemarin. Pesawat tersebut terbang dari Mauritius dengan tujuan Paris, Prancis. Sebanyak enam penumpang diinterogasi atas dugaan bom.
Pejabat yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, selama penerbangan penumpang melihat sesuatu di toilet yang tampak seperti stopwatch yang dipasang pada kotak.
Penumpang yang melaporkan perangkat ke awak kabin memberitahu pilot, dan memutuskan melakukan pendaratan darurat di bandara di Kota Mombasa, Kenya. Pejabat itu mengatakan, salah seorang yang dimintai keterangan adalah orang yang melaporkan penemuan paket.
"Otoritas Kenya bekerja dengan rekan-rekan Prancis dan Mauritius untuk menentukan sifat perangkat," kata Menteri Dalam Negeri Kenya Joseph Nkaissery, dikutip dari laman Al Jazirah, Ahad.
Boeing 777 mendarat di Bandara Internasional Moi, Mombasa, pukul 01.00 waktu setempat.
Juru bicara polisi Charles Owino mengatakan, pendaratan darurat setelah perangkat diduga bom ditemukan di WC. Keadaan darurat membuat pesawat mendarat darurat dengan selamat dan semua penumpang dievakuasi.
"Ahli bom dari Angkatan Laut mengambil perangkat untuk menentukan apakah terdapat bahan peledak," katanya.