REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut berduka atas jatuhnya satu pesawat latih tempur T-50 Golgen Eagle buatan Korea Selatan di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Ahad (20/12), di tengah gelaran kedirgantaraan TNI AU.
Ia juga memerintahkan agar Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) segera meminimalkan kecelakaan pesawat.
"Turut berduka TNI AU kehilangan 2 perwira terbaiknya. Semoga keluarga tabah. KSAU segera wujudkan nihil kecelakaan," tulisnya lewat akun twitter pribadi @jokowi yang dikutip Republika pada Senin (21/12).
(Baca juga: Jenazah Pilot Marda akan Dimakamkan di TMP Madiun)
Seperti diketahui, satu pesawat latih tempur T-50 Golgen Eagle buatan Korea Selatan, jatuh saat bermanuver di udara, di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Ahad (20/12), di tengah gelaran kedirgantaraan TNI AU.
Peristiwa itu menewaskan kedua pilotnya, yakni Letkol Penerbang Marda Sarjono dan Mayor Penerbang Dwi Cahyono. Marda Sarjono akan dimakamkan di Madiun, sedangkan Dwi Cahyono dimakamkan di Sleman, Yogyakarta.
Adapun, Letkol Penerbang Marda Sarjono merupakan Komandan Skadron Udara Tempur 15 yang bermarkas di Lanud Iswahjudi, Magetan. Ia menjabat sebagai Danskadron Udara 15 sejak 29 September 2014.
Skadron Udara 15 sendiri merupakan tempat yang khusus mengoperasikan pesawat tempur ringan T-50 Golden Eagle hasil pengembangan industri penerbangan Korea Selatan bersama perusahaan penerbangan AS Lochkeed Martin.
Marda merupakan alumnus Akademi Angkatan Udara tahun 1997. Sebelum menjadi Komandan Skadron Udara 15, ia menjabat Kepala Standardisasi dan Evaluasi (Kastandeval) Wing 3 Lanud Iswahjudi dan Kabinlat Wing 3 Lanud Iswahjudi.
Ia meninggalkan seorang istri bernama Dian Ambarwati dan tiga orang anak. Yakni, Nabila Shafa Nur Aliyyah (12), Asyifa Dianda Nur Aliyyah (5), dan Hanif Fadhlurrahman Nur Sarjono (4).