REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perum Bulog tengah ancang-ancang melakukan penyerapan beras petani di 2016 agar maksimal. Hal tersebut dimulai dengan menyelenggarakan Sosialisasi Pengadaan, Kemitraan dan On Farm 2016 kepada Mitra Kerja Pengadaan (MKP) yang terdiri dari petani dan pengusaha penggilingan skala kecil, menengah dan besar.
Termasuk di Jawa Barat (Jabar), Bulog mengumpulkan 205 MKP pada Senin (21/12). Ditargetkan pengadaan beras petani Jabar minimal sebanyak 650 ribu ton sepanjang 2016.
"Target sepanjang 2016 kita menyerap empat juta beras petani nasional," kata Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu. Bulog juga menargetkan terlaksana penyerapan gabah sebanyak 1,2 juta ton atau 15-20 persen produksi gabah nasional.
Penyerapan beras dengan jumlah tersebut, lanjut Wahyu, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan di 2015. Namun realisasi penyerapan di 2015 hanya bisa hingga 70 persen target. Oleh karena itulah, di 2016, capaian target akan dioptimalkan.
Menurutnya, capaian yang hanya 70 persen di 2015 disebabkan penyerapan di musim panen rendengan alias panen raya tidak maksimal. Pengadaan dari Januari hingga Juni 1,3 juta ton sedangkan dari Juni hingga akhir tahun 1,4 juta ton.
Kepala Bulog Divisi Regional Jawa Barat Alip Affandi melaporkan, saat ini Bulog Jabar telah melakukan penyerapan beras mencapai 455 ribu ton. "Ini melebihi target 2015 yang ditetapkan sebanyak 400 ribu ton," katanya.
Alip menyebut, penyerapan sebanyak itu termasuk penyerapan beras premium yang tahun ini mencapai 76 ribu ton. Proyeksi penyerapan beras premium pada 2015 sebesar 90 ribu ton. Ia optimistis dengan pola kemitraan dengan petani yang terus diperbaiki, Bulog akan mampu memenuhi target penyerapan 650 ribu ton beras di 2016.