Senin 21 Dec 2015 20:53 WIB

FIFA: Sepp Blatter Sudah Tamat!

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Citra Listya Rini
Sepp Blatter
Foto: AP/Ennio Leanza/Keystone
Sepp Blatter

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON  -- Anggota Tim Reformasi FIFA, Damian Collins mengatakan keputusan Komite Etik Federasi Sepak Bola Dunia itu menskorsing Sepp Blatter selama delapan tahun sudah tepat. Dikatakan Collins, praktik mafia sepak bola di dunia bakal rontok dengan sendirinya setelah keputusan tersebut.

"Yang pertama pembusukan itu terjadi di kepala. Dan kita semua tahu bagian mana yang busuk di FIFA selama ini," ujar Collins dalam wawancara bersama BBC Radio 5 seperti dilansir BBC Sport, Senin (21/12).

Dalam wawancara tersebut, mantan Ketua Federasi Sepak Bola Inggris (FA), David Bernstein juga mendukung keputusan Majelis Etik tersebut. Bernstein mengatakan Blatter sudah dipastikan tenggelam.

Sedangkan FIFA perlu penyelamatan dan penyegaran. Pun dia tak heran dengan komentar Blatter menanggapi putusan untuknya itu. Bernstein mengatakan tentu Blatter menilai dirinya adalah korban, dan itu tentunya tak mengherankan.

"Dia (Blatter) pasti akan melawan. Saya yakin itu. Dia juga bukan orang yang lembut. Dia akan melawan. Tapi sudah ditakdirkan menjadi seseorang yang harus dilupakan," kata Bernstein menambahkan.

Pengadilan Etik FIFA menyatakan bersalah atas perkara dugaan korupsi yang menjerat Sepp Blatter dan Presiden UEFA Michel Platini. Keduanya diganjar hukuman selama delapan tahun agar tak terlibat dalam setiap aktivitas sepak bola di seluruh dunia.

Ketua Hakim Etik FIFA, Hans Joachim Eckert dalam putusannya, Senin (21/12) menerangkan ada dua putusan etik atas dua petinggi sepak bola dunia itu. Untuk Blatter, hukuman itu terkait dengan penyidikan dugaan korupsi di badan investigasi dan keamanan negara tersebut, yakni Swiss. Sedangkan Platini, diskors lantaran terkait dengan perkara Blatter.

BBC Sport melansir, Senin (21/12) Blatter memberikan uang senilai 1,35 juta poundsterling atau setara dengan Rp 21 triliun kepada Platini. Uang itu sebagai imbal jasa atas pekerjaan yang telah diselesaikan pada 1998 dan 2002 lalu.Gelontoran uang tersebut sebagai kesepakatan tak tertulis antara Blatter dan Platini.

Keduanya pun tak mampu membuktikan bukti hukum pengalihan uang triliunan tersebut. Meskipun keduanya menilai pemberian uang tersebut sebagai kompensasi dari Blatter ketika Platini menjabat sebagai penasehat ahli.

Selain menyatakan bersalah dan menghukum delapan tahun nonaktif dari sepak bola seluruh level, ketua hakim etik asal Jerman itu juga memvonis Blatter dan Platini dengan denda senilai masing-masing 33.700 poundsterling dan 54.000 poundsterling.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement