REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman membantah partainya akan mengikuti jejak PAN yang sebelumnya partai oposisi namun kini berbalik mendukung pemerintah.
"Kami tidak akan mengikuti partai manapun. Kami mengikuti kebijakan partai kami sendiri," katanya usai melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Senin (21/12).
Iman menegaskan, sampai hari ini, PKS tetap bergabung dengan Koalisi Merah Putih (KMP) yang beranggotakan partai-partai koalisi. Namun, kendati berada di pihak oposisi, Iman menyatakan partainya mendukung kebijakan pemerintah selama berpihak pada rakyat. (Baca: Pemerintah Usahakan Pilkada 5 Daerah Digelar Awal 2016).
Pada wartawan, mantan wakil ketua DPR RI tersebut sempat menyampaikan kritikannya akan kinerja pemerintah, salah satunya soal kekurangan pajak yang juga diakui oleh Jokowi. Menurut Iman, Jokowi berjanji akan menekan defisit anggaran kendati ada kekurangan pajak.
Menurut Iman, pemerintah harus melakukan evaluasi. Meski begitu, ia membantah jika permintaan evaluasi disebut sebagai dorongan agar Jokowi melakukan perombakan kabinet. "Semuanya tergantung Presiden."
Kemudian, saat ditanya kemungkinan PKS akan merapat ke pemerintah, dia menjabat diplomatis. "Jangan meramal. Komitmen hari ini adalah tetap di KMP," katanya.